Kecintaan kepada istri tanpa disadari banyak menggiring suami ke bibir jurang petaka. Betapa banyak suami yg memusuhi orang tua demi membela istrinya. Betapa banyak suami yg berani menyeberangi batasan-batasan syariat krn terlalu menuruti keinginan istri. Malang setelah hubungan kekerabatan berantakan, hancur harta tdk ada lagi yg tersisa banyak suami yg belum juga menyadari kesalahannya.
Cinta kepada istri merupakan tabiat seorang insan dan merupakan anugerah Ilahi yg diberikan-Nya kepada sepasang insan yg menyatukan kata dan hati mereka dlm ikatan pernikahan.وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adl Dia menciptakan utk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepada dan dijadikan-Nya di antara kalian mawaddah dan rahmah . Sesungguh pada yg demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yg berfikir.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yg paling mulia dan sosok yg paling sempurna dianugerahi rasa cinta kepada para istri yg beliau nyatakan dlm sabdanya:حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيْبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِي الصَّلاَةِ
“Dicintakan kepadaku dari dunia kalian1 para wanita dan minyak wangi dan dijadikan penyejuk mataku di dlm shalat.”2
Namun yg disayangkan terkadang rasa cinta itu membawa seorang suami kepada perbuatan yg tercela. Kerana menuruti istri tercinta ia rela memutuskan hubungan dgn orang tuanya. Ia berani melakukan korupsi di tempat kerjanya. Ia enggan utk turun berjihad fi sabilillah ketika ada seruan jihad dari penguasa. Ia bahkan siap menempuh segala cara demi membahagiakan istri tercinta walaupun harus melanggar larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika sudah seperti ini keadaan berarti cinta itu membawa mudharat baginya. Ia telah terfitnah dgn istrinya. Yang lbh berbahaya lagi bila cinta kepada istri lbh dia dahulukan dari segala hal. Bahkan lbh dia dahulukan daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala Rasul-Nya dan agama-Nya. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengancam dlm firman-Nya:قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيْلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak kalian anak-anak saudara-saudara istri-istri kaum keluarga kalian harta kekayaan yg kalian usahakan perniagaan yg kalian khawatirkan kerugian rumah-rumah tempat tinggal yg kalian sukai adl lbh kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya mk tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tdk memberi petunjuk kepada orang2 yg fasik.”
Karena ada dampak cinta yg berlebihan seperti inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala nyatakan bahwa di antara istri dan anak ada yg menjadi musuh bagi seseorang dlm status dia sebagai suami atau sebagai ayah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ
“Wahai orang2 yg beriman sesungguh di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yg menjadi musuh bagi kalian mk hati-hati/waspadalah kalian dari mereka.”
Musuh di sini dlm arti si istri atau si anak dapat melalaikan sang suami atau sang ayah dari melakukan amal shalih. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ
“Wahai orang2 yg beriman janganlah harta-harta kalian dan jangan pula anak-anak kalian melalaikan kalian dari berdzikir/mengingat Allah. Barangsiapa yg berbuat demikian mk mereka itulah orang2 yg merugi.”
Mujahid berkata tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ
“Sesungguh di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yg menjadi musuh bagi kalian mk hati-hati/waspadalah kalian dari mereka.” Yakni cinta seorang lelaki/suami kepada istri membawa utk memutuskan silaturahim atau bermaksiat kepada Rabbnya. Si suami tdk mampu berbuat apa-apa krn cinta kepada si istri kecuali sekedar menuruti istrinya.”
Beliau juga berkata: “Kecintaan kepada istri dan anak membawa mereka utk mengambil penghasilan yg haram lalu diberikan kepada orang2 yg dicintai ini.”
Selain itu istri dan anak dapat memalingkan mereka dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan membuat mereka lamban utk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
jiwa itu memang tercipta utk mencintai istri dan anak-anak. mk Allah Subhanahu wa Ta’ala menasehati hamba-hamba-Nya agar kecintaan itu tdk sampai membuat suami terlena sehingga hanya ada istri saja dimatanya sampai sampai mengurangi ciinta kepada Allah.
kemudian karena teramat besar cinta sang suami kepada istri, maka Istri tidak boleh bergaul dengan siapapun (karena suami sangat cemburu) , ia di kurung di rumah walau di rumahnya di sediakan berbagai macam kebutuhan lengkap. ingat bahwa istri adalah manusia , makhluk solial, ia butuh bermasyarakat, butuh mencari ilmu,butuh sahabat, butuh interaksi. selama yg dikerjakan itu wajar wajar saja, dan masih dalam koridor syari'at yg betul, kenapa harus di kekang ?
khawatir akan berakibat kepada kejiwaan istri...dan ini pun akan menjadi Fitnah bagi suami. Hati hatilah.....
Cinta kepada istri merupakan tabiat seorang insan dan merupakan anugerah Ilahi yg diberikan-Nya kepada sepasang insan yg menyatukan kata dan hati mereka dlm ikatan pernikahan.وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adl Dia menciptakan utk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepada dan dijadikan-Nya di antara kalian mawaddah dan rahmah . Sesungguh pada yg demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yg berfikir.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yg paling mulia dan sosok yg paling sempurna dianugerahi rasa cinta kepada para istri yg beliau nyatakan dlm sabdanya:حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيْبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِي الصَّلاَةِ
“Dicintakan kepadaku dari dunia kalian1 para wanita dan minyak wangi dan dijadikan penyejuk mataku di dlm shalat.”2
Namun yg disayangkan terkadang rasa cinta itu membawa seorang suami kepada perbuatan yg tercela. Kerana menuruti istri tercinta ia rela memutuskan hubungan dgn orang tuanya. Ia berani melakukan korupsi di tempat kerjanya. Ia enggan utk turun berjihad fi sabilillah ketika ada seruan jihad dari penguasa. Ia bahkan siap menempuh segala cara demi membahagiakan istri tercinta walaupun harus melanggar larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika sudah seperti ini keadaan berarti cinta itu membawa mudharat baginya. Ia telah terfitnah dgn istrinya. Yang lbh berbahaya lagi bila cinta kepada istri lbh dia dahulukan dari segala hal. Bahkan lbh dia dahulukan daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala Rasul-Nya dan agama-Nya. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengancam dlm firman-Nya:قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيْلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak kalian anak-anak saudara-saudara istri-istri kaum keluarga kalian harta kekayaan yg kalian usahakan perniagaan yg kalian khawatirkan kerugian rumah-rumah tempat tinggal yg kalian sukai adl lbh kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya mk tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tdk memberi petunjuk kepada orang2 yg fasik.”
Karena ada dampak cinta yg berlebihan seperti inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala nyatakan bahwa di antara istri dan anak ada yg menjadi musuh bagi seseorang dlm status dia sebagai suami atau sebagai ayah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ
“Wahai orang2 yg beriman sesungguh di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yg menjadi musuh bagi kalian mk hati-hati/waspadalah kalian dari mereka.”
Musuh di sini dlm arti si istri atau si anak dapat melalaikan sang suami atau sang ayah dari melakukan amal shalih. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ
“Wahai orang2 yg beriman janganlah harta-harta kalian dan jangan pula anak-anak kalian melalaikan kalian dari berdzikir/mengingat Allah. Barangsiapa yg berbuat demikian mk mereka itulah orang2 yg merugi.”
Mujahid berkata tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ
“Sesungguh di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yg menjadi musuh bagi kalian mk hati-hati/waspadalah kalian dari mereka.” Yakni cinta seorang lelaki/suami kepada istri membawa utk memutuskan silaturahim atau bermaksiat kepada Rabbnya. Si suami tdk mampu berbuat apa-apa krn cinta kepada si istri kecuali sekedar menuruti istrinya.”
Beliau juga berkata: “Kecintaan kepada istri dan anak membawa mereka utk mengambil penghasilan yg haram lalu diberikan kepada orang2 yg dicintai ini.”
Selain itu istri dan anak dapat memalingkan mereka dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan membuat mereka lamban utk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
jiwa itu memang tercipta utk mencintai istri dan anak-anak. mk Allah Subhanahu wa Ta’ala menasehati hamba-hamba-Nya agar kecintaan itu tdk sampai membuat suami terlena sehingga hanya ada istri saja dimatanya sampai sampai mengurangi ciinta kepada Allah.
kemudian karena teramat besar cinta sang suami kepada istri, maka Istri tidak boleh bergaul dengan siapapun (karena suami sangat cemburu) , ia di kurung di rumah walau di rumahnya di sediakan berbagai macam kebutuhan lengkap. ingat bahwa istri adalah manusia , makhluk solial, ia butuh bermasyarakat, butuh mencari ilmu,butuh sahabat, butuh interaksi. selama yg dikerjakan itu wajar wajar saja, dan masih dalam koridor syari'at yg betul, kenapa harus di kekang ?
khawatir akan berakibat kepada kejiwaan istri...dan ini pun akan menjadi Fitnah bagi suami. Hati hatilah.....
0 Response to "CINTA PADA ISTERI BERLEBIHAN MEMBAWA FITNAH BAGI SUAMI"
Post a Comment